KONSEP ILMU MIKRO EKONOMI
Definisi Ilmu Ekonomi .
Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana manusia menggunakan sumberdaya yang langka untuk menghasilkan barang dan jasa (komoditi) dan mendistribusikanya kepada berbagai kelompok masyarakat (Samuelson dan Nordhaus) Definisi Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro (teori harga) merupakan cabang ilmu ekonomi yang pembahasanya menitikberatkan pada perilaku ekonomi individu rumah tangga, perusahaan dan pasar (Samuelson dan Nordhaus)
Kegiatan Ekonomi Dan Sumber Daya
Kegiatan ekonomi:Kegiatan produksiKegiatan konsumsiKegiatan pertukaranSumberdaya / Faktor produksi / Input:
Sumberdaya alam: tanah dan kandunganya
Sumberdaya manusia: tenaga kerja dan enterpreneurship
Sumberdaya modal: mesin, bangunan, teknologi dll.
Masalah Pokok Ekonomi Mikro
What (komoditi apa yang akan dihasilkan)
How (bagaimana menghasilkan komoditi tersebut)
For whom (untuk siapa komoditi dihasilkan)
Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi pasar Sistem ekonomi komando Sistem ekonomi campuran Model Dasar Permintaan dan Penawaran Analisis penawaran dan permintaan menunjukkan bagaimana mekanisme pasar berhubungan erat dengan tiga persoalan ekonomi yang saling berkaitan yaitu apa, bagaimana, dan untuk siapa. Hal ini menunjukkan bagaimana daya beli menentukan harga dan jumlah kuantitas berbagai barang.-Pola permintaan menunjukkan hubungan antara kuantitas yang diminta dengan harga dari suatu komoditi, dengan menganggap faktor lain konstan. Pola Permintaan tersebut digambarkan secara grafik sebagai kurva permintaan dengan menganggap faktor lain seperti pendapatan, selera dan harga barang lain tetap. Hampir semua komoditi tunduk pada hukum permintaan dengan dengan kemiringan negatif. Hukum ini menyatakan bahwa kuantitas yang diminta menurun apabila harga naik. Hukum ini digambarkan oleh kurva permintaan yang menurun.-Faktor yang mempengaruhi pola permintaan , diantaranya :Rata – rata pendapatan Populasi Harga barang yang berkaitkan Serta berbagai faktor khusus-Pola Penawaran memberi
hubungan antara kuantitas barang yang ingin dijual oleh produsen ( dengan menganggap faktor lain tetap) dn harga barang tersebut. Kuantitas yang ditawarkan secara umum bereaksi secara positif terhadap harga,sehingga kurva penawaran naik ke kanan atas. Unsur lain selain harga barang mempengaruhi penawaran terhadap barang tersebut yaitu biaya produksi komoditi yang ditentukan oleh kondisi teknologi dan harga input, harga barang – barang yang berkaitan, organisasi pasar, dan berbagai pengaruh khusus
.PERGESERAN KURVA PERMINTAAN Pergeseran kurva permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor selain harga.
Pergeseran kurva permintaan ditunjukkan dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Dimana faktor pendapatan juga mempengaruhi ergeseran kurva ke kanan atau kekiri.
PENAWARAN
Sama halnya pada pergeseran kurva permintaan, kurva penawaran juga dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva penawaran bergeser ke kiri, artinya jumlah penawarannya mengalami kenaikan. Namun, ketika kurva penawaran barang bergeser ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran barang. Misalnya diperkirakan harga jeruk bulan depan akan naik karena harga pupuk naik. Kenaikan harga jeruk menyebabkan penurunan penawaran jeruk. Sehingga ketika diperkirakan harga di masa depan naik, maka penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya. Akibat Perubahan Harga. Perubahan terhadap garis anggaran pengeluaran , apabila harga berubah akan menyebabakan perubahan yang sejajar, yaitu garus anggaran pengeluaran yang baruakan sejajar dengan yang lama Akibat Perubahan Pendapat Jika harga tetap dan pendapatan menjadi menurun maka garis anggaran pengeluaran telah bergeser secara sejajar kekiri seperti yang akan ditunjukan oleh garis RS. Sebaliknya pula, kenaikan pendapatan menyebabakan garis anggaranpengeluaran pindah sejajar ke kanan
KESEIMBANGAN
Keseimbangan penawaran dan permintaan dalam pasar kompetitif dicapai pada tingkat harga tertentu ketika kekuatan penawaran dan permintaan seimbang.
Harga keseimbangan adalah harga yang terjadi ketika kuantitas yang diminta tetap sama dengan kuantitas yang ditawarkan . secara grafik, hal ini terjadi pada perpotongan kurva penawaran dan permintaan. Pada harga diatas keseimbangan, produsen menawarkan lebih banyak dari yang ingin dibeli oleh konsumen. Hal ini mengakibatkan timbulnya surplus barang dan menekan harga untuk turun. Hal yang serupa, harga yang terlalu rendah menyebabkan kekurangan barang, sehingga pembeli akan berebut, dan menyebabkan harga naik sampai mencapai keseimbangan. Untuk menghindari kesulitan dalam pemakaian analisis penawaran permintaan,kita harus memperhatikan beberapa hal tertentu :
Mempertahankan faktor-faktor lain tetap, yang diperlukan untuk membedaka dampak perubahan harga komoditi dampak perubahan unsur lain Membedakan perubahan dalam permintaan atau penawaran ( yang menyebabkan pergeseran kurva), dari perubahan kuantitas yang diminta atau ditawarka.Mengetahui keseimbangan penawaran dan permintaan, dimana pembeli dan penjual bersedia melakukan perdagangan.
Elastisitas Konsep
elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran.Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk memahami dampak dari suatu kebijakan. Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat mengetahui dampak kenaikan pajak atau susidi terhadap pendapatan daerah, tingkat pelayanan masyarakat, kesejahteraan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi, dan indikator ekonomi lainnya dengan menggunakan pendekatan elastisitas. Selain itu, konsep elastisitas dapat digunakan untuk menganalisis dampak kenaikan pendapatan daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis pengeluaran daerah tertentu. Dengan kegunaannya tersebut, alat analisis ini dapat membantu pengambil kebijakan dalam memutuskan prioritas dan alternatif kebijakan yang memberikan manfaat terbesar bagi kemajuan daerah
.Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand) Elastisitas Harga Permintaan adalah tingkat perubahan permintaan terhadap barang/jasa, yang diakibatkan perubahan harga barang/jasa tersebut.
Macam-macam Elastisitas Harga Permintaan Berdasarkan nilainya, elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi lima,
yaitu
permintaan inelastis sempurna, inelastis,
elastis uniter,
elastis,
dan elastis sempurna.-
Elastisitas Silang (Cross Elasticity) Elastisitas silang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut. Hubungan tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap. Terdapat tiga macam respons prubahan permintaan suatu barang (misal barang A) karena perubahan harga barang lain (barang B), yaitu: positif, negatif, dan nol.Elastisitas silang positif. Peningkatan harga barang A menyebabkan peningkatan jumlah permintaan barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga kopi meningkatkan permintaan terhadap teh. Kopi dan teh merupakan dua barang yang dapat saling menggantikan (barang substitutif).Elastisitas silang negatif. Peningkatan harga barang A mengakibatkan turunnya permintaan barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga bensin mengakibatkan penurunan permintaan terhadap kendaraan bermotor. Kedua barang tersebut bersifat komplementer (pelengkap).Elastisitas silang nol. Peningkatan harga barang A tidak akan mengakibatkan perubahan permintaan barang B. Dalam kaus semacam ini, kedua macam barang tidak saling berkaitan. Sebagai contoh, kenaikan harga kopi tidak akan berpengaruh terhadap permintaan kendaraan bermotor.Model – Model untuk Berbagai PasarStuktur Pasar Persaingan SempurnaDalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi pasar. Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu:Semua perusahaan memproduksi barang yang homogeny (homogenitas product) Produk yang homogen adalah produk yang mampu member kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi sempurna (perfect knowledge) Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang dijual sehingga konsumen tidak akan mengelami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Output sebuah perusahaan relative kecil disbanding output pasar (small relatively output) Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap relative kecil disbanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industry. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taken) Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar (price taker) karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit) Dalam pasar persaingan sempurna faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi .Agar dapat bertahan dalam pasar, maka dalam jangka panjang perusahaan harus memenuhi 4 persyaratan :
Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan mencapai keadaan yang peling optimal;
Tidak mengalami kerugian (not suffering lost) agar dapat mengganti barang modal yang digunakan dalm produksi. Oleh karena itu biaya rata-rata jangka pendek harus sama dengan harga jual;
Tidak ada inserif bagi perusahaan untuk measuk-keluar, karena laba nol. Laba nol sisebut juga laba normal yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama jika uang dan factor produksi lain dialokasikan pada kegiatan alternative;
Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi, walaupun dengan memperbesar skala produksi, karena berproduksi pada titik minimum kurva biaya rata-rata jangka minimum.Struktur Pasar Monopilistic Suatu industry dikatakan berstruktur monopoli bila hanya ada satu produsen atau penjual (single firm) tanpa pesaing langsung atau tidak langsung, baik nyata maupun potensial. Output yang dihasilkan tidak mempunyai subtitusi (closed substitution) sehingga pengusaha pasar monopoli tidak perlu takut pembeli tidak membeli barangnya karena ia satu-satunya penjual.Faktor-faktor penyebab terbentuknya pasar monopoliHambatan teknis (Technical Barriers to Entry) Ketidakmampuan bersaing secara teknis menyebabkan perusahaan lain sulit bersaing dengan yang sudah ada (existing firm). Keunggulan secara teknis ini disebabkan oleh : Perusahan memiliki kemampuan atau pengetahuan khusus yang memungkinkan berproduksi sangat efisien; o Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan perusahaan monopolis mempunyai kurva biaya yang menurun. Makin besar skala produksi, biaya marjinal makin menurun, sehingga biaya produksi per unit makin rendah;Perusahaan memiliki kemampuan control sumber factor produksi, baik berupa SDA, SDM maupun lokasi produksi.
Perusahaan-perusahaan yang memiliki daya monopoli karena kemmapuan teknis disebut perusahaan monopolis alamiah (natural monopolist). Hambatan legalitas (Legal Barriers to Entry)Undang-undang dan hak khususTidak semua perusahaan memiliki daya monopoli karena kemampuan teknis. Hak khusus tidak hanya diberikan oleh pemerintah, tetapi juga oleh satu perusahaan kepada perusahaan lainnya. Hak paten atau hak ciptaHak paten atau hak cipta adalah monopoli berdasarkan hokum karena pengetahuan kemampuan khusus (special knowledge) yang menciptakan daya monopoli secara teknik.Struktur Pasar Oligopoly
Oligopoli adalah bentuk pasar dengan beberapa penjual Pasar oligopoly adalah pasar yang terdiri dari hanya sedikit perusahaan(produsen), setiap perusahaan memiliki kekuatan cukup besar untuk mempengaruhi harga pasar.Karakteristik pasar oligopoly :Faktor-faktor penyebab terbentuknya pasar monopoli Hambatan teknis (Technical Barriers to Entry) Ketidakmampuan bersaing secara teknis menyebabkan perusahaan lain sulit bersaing dengan yang sudah ada (existing firm). Keunggulan secara teknis ini disebabkan oleh :Perusahan memiliki kemampuan atau pengetahuan khusus yang memungkinkan berproduksi sangat efisien;Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan perusahaan monopolis mempunyai kurva biaya yang menurun. Makin besar skala produksi, biaya marjinal makin menurun, sehingga biaya produksi per unit makin rendah;Perusahaan memiliki kemampuan control sumber factor produksi, baik berupa SDA, SDM maupun lokasi produksi.Perusahaan-perusahaan yang memiliki daya monopoli karena kemmapuan teknis disebut perusahaan monopolis alamiah (natural monopolist). Hambatan legalitas
(Legal Barriers to Entry)Undang-undang dan hak khususUtilitas Dan PilihanUtilitas merupakan konsep konsep pemikiran yang mengambarkan jumlah kegunaan atau kepuasan yang diperoleh konsumen dari suatu komoditi. Tambahan tingkat kepuasan dinamaka utilitas marjinal , dengan “marjinal” berarti utilitas ekstra atau inkremetal .Hukum utilitas marjinal menyataka bahwa dengan meingkatnya jumlah komoditi,utilitas marjinal dan unit terakhir yang dikonsumsi cenderung menurun.Utilitas lebih mengacu pada kesenangan atau kegunaan subjektif seseorang dari mengkonsumsi barang atau jasa .Ada dua pendekatan-Pendekatan merginal utility Kepuasan (atau utility) setiap konsumen bisa di ukur dengan uang atau dengan satuan lain (utility yang bersifat “cardinal”)Total utilitas pada (a) meningkat seiring dengan pertambahan konsumsi, tetapi dengan proporsi yang semakin menurun. Berarti, utilitas marjinal, yaitu tambahan utilitas dari unit tambahan barang yang terakhir, akan menurun. Berdasarkan pengamatan ini para ekonom terdahulu menentukan adanya hukum kurva permintaan yang miring ke bawah.Kotak-kotak yang diarsir menunjukkan tambahan utilitas dari tiap tambahan unit yang dikonsumsi. Kenyataan bahwa total utilitas bertambah menurut proporsi yang semakin menurun ditunjukkan di (b) berupa kontak-konak tangga utilitas marjinal yang semakin menurun, bila unit-uit hitungan diperkecil, maka tangga total utilitas akan mulus dan utilitas total menjadi kurva hitam mulus pada (a) selain itu, utilitas marjinal sebagaimana diperlihatkan di (b) oleh kurva mulus yang menurun ke bawah dapat dibedkan oleh kemiringan kurva mulus.-Pendekatan indifference kurveTingkat kepuasan konsumen bisa dikatakan lebih tinggi atau lebih rendahtanpa mengatakanberapa lebih tinggi atau lebih rendah.
kurva indifference menggambarkan titik tingkat konsumsi yang diinginkan .Memperoleh lebih banyak barang yang satu merupakan kompensasi kehilangan sebagian barang yang lain. Konsumsi tadi sama menyukai kombinasi A seperti halnya dengan B, C , atau DKombinasi makanan-pakaian yang memberikan kepuasan yang sama bisa digambarkan sebagai “ kurva kepuasan sama “ yang mulus ( atau “lengkung utilitas sama”).
Kurva ini berbentuk cembung (dilihat dari bawah) sesuai dengan hukum substitusi yang menyatakan : makin banyak barang yang anda dapatkan, maka “rasio substitusi” atau kemiringan kurva indiference akan makin berkurang.Karakter Kurva kepuasan sama (indifference).Cembung terhadap titik original (convex to origin).Bergerak dari kiri atas kekanan bawah (downward sloping).Tidak saling berpotongan.Semakin tinggi kurva kepuasan sama, tingkat kepuasannya semakin besar.Daerah yang relevan untuk berkonsumsi adalah yang berkecondongan negatif.Permintaan Individu Fungsi permintaan merupakan permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya Dx = f (Px, Pz,I, T, Pen, Pxe, Dist, Prom) Dengan asumsi ceterisparibus, maka:Dx = f (Px)Merubah fungsi permintaan menjadi skedul dan kurva Contoh fungsi permintaan:Dx = 60 – 10Px, maka skedulnya adalah sbb:Garis anggaran Apabila seorang konsumen mempunyai pendapatan tetap yang semuanya dibelanjakan, serta menghadapi harga pasar dari dua barang, maka pergerakaya terbatas sepanjang garis lurus yang disebut “garis anggaran”. Kemiringan garis itu tergantung pada rasio kedua harga pasar,sedangkan letaknya tergantung pada besarnya pendapatan konsumen tersebut.Perubahan permintaan individuDari permintaan individu ke permintaan pasar amat berhubungan karena Permintaan pasar adalah akumulasi (penjumlahan) dari permintaan-permintaan individual dari suatu barang X.
Pergerakan dan perpindahan kurva permintaanPergerakan dan perpindahan permintaan terjadi karena berubahnya variabel yang mempengaruhi permintaan (pendapatan, harga, pendidikan, selera, budaya, agama). Bila salah satu dari variabel di atas berubah maka akan terjadi pergeseran (shifting) dari kurva permintaan.
Kasus – kasus pergeseran kurva permintaan :Berubahnya harga komoditi substitusi Berubahnya harga komoditi komplemen Berubahnya pendapatan masyarakat Berubahnya seleraBerubahnya jumlah penduduk perkiraan harga X dimasa mendatangUpaya produsen meningkatkan penjualan Elastisitas permintaan.Adalah mengukur perubahan jumlah barang yg dibeli akibat perubahan suatu factor yang mempengaruhinya.vPrice elasticity of DemandvAdalah mengukur persentase perubahan jumlah barang yg diminta akibat perubahan jumlah harga barang tersebut Income elasticity of Demand.Adalah mengukur persentase perubahan permintaan terhadap suatu barang ygdiakabatkan oleh perubahan pendapatan konsumen.Cross Elasticity of Demandadalah mengukur persentase perubahan permintaan terhadap suatu barang (x) yangdi akibatkan oleh perubahan barang lainFaktor Yang Mempengaruhi Elastisitas PermintaanBanyaknya barang pengganti yang tersediaPresentasi pendapatan yang dibelanjakanJangka waktu analisis
PRODUKSIFUNGSI PRODUKSIA
definisi atau pengertian fungsi produksi tersebut? Assauri (1993:30) memberikan definisi atau pengertian fungsi produksi adalah sebagai pertanggungjawaban dalam pengolahan dan pentransformasian masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs) berupa barang atau jasa yang akan dapat memberikan hasil pendapatan bagi perusahaan Everett dan Ebert (1992:5) memberikan definisi atau pengertian fungsi produksi dengan mengatakan sebagai berikut ,
fungsi produksi merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang, mengubah sesuatu yang nilainya lebih rendah menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi dengan menggunakan sumber daya yang ada, seperti bahan baku, tenaga kerja, mesin dan sumber-sumber lainnya, sehingga produk yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan pada konsumen.
Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan sifat perkaitan antara faktor-faktor produksi dengan tingkat produksi yang diciptakan.
Input merupakan bentuk-bentuk yang digunakan agar dapat mempoduksi sesuatu.
Semisal pada petani, inputnya adalah tanah, tenaga kerja , mesin, dan pupuk. Sementara output adalah hasil dari proses produksinya. Semisal pada petani, outputnya adalah tanamanya misalnya biji gandum.
Faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi dibagi menjadi dua jenisFaktor Produksi Tetap (Fixed factor of production), yaitu faktor produksi yang sifatnya tidak habis dipakai dalam satu periode produksi serta relatif tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan.Contoh: kandang, peralatan tahan lama, kendaraan, mesin pelet dan lain-lain.Faktor Produksi Variabel (Variable factor of production),yaitu faktor produksi yang sifatnya habis dipakai dalam satu periode produksi, serta besar penggunaannya sangat berkaitan dengan jumlah produk yang dihasilkan. Contoh: pakan, doc, bahan bakar dan lain-lain.
Peranan Waktu Dalam Proses Produksi dan BiayaPeriode Singkat (Momentory Run) = periode waktu yang sangat pendek ketika tidak ada perubahan apapun dalam produksiPeriode jangka pendek (Short run) = periode waktu ketika input variabel seperti bahan baku dan tenaga kerja dapat disesuaikan, tetapi kurang cukup lama untuk melakukan penyesuaian semua input.
Dalam Jangka Pendek, faktor non variabel seperti mesin, peralatan, tidak dapat sepenuhnya disesuaikan ataupun dimodifikasi Periode jangka panjang (Long run) = Periode dimana ketika semua faktor produksi, baik variable dan non variabel yang digunakan oleh perusahaan bisa di ubah, termasuk buruh, bahan baku, dan modal
.PRODUKTIVITAS FISIK MARGINAL
Ukuran Produktivitas
Produk Total (Total Product) yaitu jumlah produk keseluruhan yang dihasilkan dari sejumlah faktor produksi.
Produk Marjinal (Marginal Product) yaitu penambahan jumlah produk sebagai akibat penambahan satu satuan faktor produksi.
Rumus, Produk Rata-rata (Average Product) yaitu rata-rata jumlah produk yang dihasilkan untuk setiap satuan faktor produksi yang dicapai.Rumus, Hasil terhadap Skala (Returns to scale) Yakni pengaruh peningkatan skala input terhadap kuantitas yang diproduksi.
Dengan kata lain return to scale mencerminkan korespondensi produk totalbilamana semua input ditingkatkan secara proporsional.Apabila ke dalam suatu proses produksi ditambahkan faktor produksi secara berturut-turut maka produknya akan meningkat.
Seberapa besar kenaikannya dan sifat kenaikannya dapat dibedakan atasKenaikan Hasil Tetap (Constant Return to Scale).
Penambahan tiap satu satuan faktor produksi yang terus menerus menyebabkan kenaikan hasil yang tetap.
(Tabel 4.1) Kenaikan Hasil Bertambah (Increasing Return to Scale) Apabila ke dalam suatu proses produksi ditambahkan secara terus menerus satu satuan faktor produksi akan mengakibatkan penambahan produk yang makin lama makin meningkat.
Kenaikan Hasil Berkurang (Decreasing Return to Scale) Penambahan satu satuan faktor produksi yang terus menerus akan menyebabkan penambahan produk yang makin lama makin berkurang.
Kombinasi antara Kenaikan Hasil Bertambah dengan Kenaikan Hasil Berkurang.
Secara umum dapat dikatakan apabila penggunaan faktor produksi variabel relatif masih sedikit dipergunakan dibandingkan dengan penggunaan faktor produksi tetapnya, akan terjadi kenaikan hasil bertambah (increasing return to scale), dan sebaliknya bila penggunaan faktor produksi variabel relatif lebih besar dibandingkan dengan faktor produksi tetapnya, akan terjadi kenaikan hasil berkurang (decreasing return to scale).
Kombinasi berbagai fase produksi ini biasanya terjadi untuk berbagai jenis proses produksi, baik pabrik, pertanian maupun peternakan. Karena terjadi secara umum, maka terbentuk apa yang dinamakan dengan HUKUM KENAIKAN HASIL YANG MAKIN BERKURANG atau“THE LAW OF DIMINISHING RETURN”Produk Marjinal dan Hukum Kenaikan Hasil yang makin berkurang (The Law of Diminishing Return)the law of diminishing return (hukum hasil yang semakin berkurang) yang menjelaskan sifat pokok dari pertautan di antara tingkat produksi dan tenaga kerja yang digunakan. Bila suatu macam input ditambah penggunaannya sedangkan input-input lainnya tetap, maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tapi setelah mencapai suatu tingkat tertentu tambahan output akan semakin menurun bila input tersebut terus ditambah. Jadi, produk majinal input biasanya menurun apabila jumlah input tersebut betambah , ketika semua input lainya konstanDalam suatu proses produksi apabila secara berturut-turut ditambahkan satu satuan faktor produksi variabel pada faktor produksi tetap, pada tahap awal, produksi total akan bertambah dengan pertambahan yang makin bsar, tetapi sampai pada tingkat tertentu pertambahannya akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif, dan ini mengakibatkan pertambahan produksi total semakin kecil sampai mencapai produksi maksimal dan kemudian produksi total menurun.Sifat dari The Law of Diminishing Return:Penambahan terus menerus faktor produksi menyebabkan produk total meningkat sampai tingkat tertentu (x=8 dan Y=240)Mula-mula terjadi kenaikan hasil bertambah, produk marjinal semakin besar (naik).Pada saat fungsi produksi total mencapai titik balik (inflection point), produk marjinal mencapai titik maksimum (x=4 dan MP=50)Sesudah titik balik terjadi kenaikan hasil yang semakin berkurang (produk marjinal menurun).Pada tingkat produksi total maksimum, produk marjinal sama dengan nol (0).Sesudah produk total maksimum, produk marjinal mempunyai nilai negatifKONSEP ISOQUANT DAN ISOQOSTCara perusahaan mengkombinasikan input yang meminimumkan biaya , bisa lebih dijelaskan dengan menggunakan diagram yang memakai dengan dua pendekatan yakniKURVA PRODUKSI SAMA (ISOQUANT)Adalah kurva yang menggambarkan kombinasi penggunaan 2 macam faktor produksi variabel yaitu gabungan antara tenaga kerja dan modal yang menghasilkan tingkat produksi yang samaKarakteristik Kurva Produksi Sama :Cembung terhadap titik originalTidak saling berpotonganDaerah yang relevan berproduksi adalah daerah yang berkecondongan Negatif.Semakin tinggi menjauhi titik 0 menunjukan total produksi semakin tinggi pula.Adapun cara perhitungan dengan menggunakan rumus Q=100KURVA BIAYA SAMA (ISOCOST)Adalah kurve yang menggambarkan kombinasi penggunaan 2 faktor produksi yaitu gabungan faktor produksi tenaga kerja dan modalyang memerlukan biaya yang sama.dapat dijelaskan setiap titik pada isocost menggambarkan biaya total yang sama . garis pada gambar diatas berbentuk lurus karena harga faktor produksinya konstan. Semua garis diatas juga mempunyai slope kemiringan (negatif), yang besarnya sama dengan rasio harga tenaga kerja terhadap harga tanah oleh karena slope semua garis itu sama, maka semuanya sejajar.KONSEP SUBSTITUSI INPUTSubstitusi input untuk meminimumkan biayaKombinasi input yang mempunyai biaya paling rendah terjadi pada titik C.Perusahaan menginginkan untuk meminimumkan biayanya ketika memproduksi output sebesar 346 unit. Oleh kaena itu, ia mencari kombinasi input yang paling murah sepanjang kurva produk sama (dalam gambar di atas yang mempunyai titik absis). Perusahaan mencari kombinasi input yang terletak pada garis biaya sama paling rendah. Apabila kurva produk sama menyentuh (tetapi bukan memotong) garis biaya sama yang paling rendah, maka disitu lah terletak posisi biaya yang paling rendah . Titik singgung ini berarti bahwa harga faktor produksi dan produk marjinal adalah proporsional, dengan produk marjinal per dolar yang sama. Kondisi Biaya Yang Paling RendahDengan menggunakan peralaan grafis, kita selanjutnya dapat menemukan kondisi syarat yang memungkinkan perusahaan meminimumkan biaya produksinya:Rasio produk mrjinal dari dua input harus sama dengan rasio harga faktor produksinya.Produk marjinal per dolar yang diterima dari dolar pengeluaran (terakhir) harus sama untuk setiap faktor produksi.3.5 KONSEP DASAR BIAYADefinisi Biaya:Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.biaya merupakan nilai ekuivalen kas yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan guna untuk memberikan suatu manfaat yaitu peningkatan laba di masa mendatang.Jenis-jenis biaya produksi :Biaya eksplisit : pengeluaran aktual (nyata) perusahaan untuk memperoleh faktor produksi yang diperlukan untuk menghasilkan output.Biaya implisit : biaya yang tidak membutuhkan pengeluaran uang oleh suatu perusahaan.Analisis bagaimana perusahaan itu melakukan kegiatan berproduksi, teori ekonomi membedakan kedalam dua jangka waktu, yakni jangka pendek dan jangka panjang.Jangka pendek : jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat dirubah jumlahnya (konstan).Jangka panjang : jangka waktu dimana seluruh faktor produksi dapat mengalami perubahan ( bersifat variabel)Teori Biaya Jangka Pendek :Dalam jangka pendek biaya produksi dibedakan menjadi biya total dan biaya rata rata :Biaya Total ( Total Cost = TC ) adalah biaya yang nilainya tidak berubah mengikuti perubahan jumlah output yang diproduksi.Biaya ini meliputi penggeluaran yang dilakukan oleh prusahaan untuk memperoleh input(faktor produksi) tetap.TC = TFC + TVC. Biaya total dibagi menjadi dua, yaitu :Biaya Tetap Total ( Total Fixed Cost = TFC ) adalah biaya yang nilainya tidak berubah mengikuti perubahan jumlah output yang diproduksi. Biaya ini meliputi pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh input (faktor produksi) tetap. Seperti membeli mesin, mendirikan bangunan pabrik, dll.Biaya Variabel Total ( Total Variabel Cost = TVC) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh input faktor produksi variabel yang digunakan dalam suatu proses produksi. Biaya variabel ini nilainya berubah-ubah sesuai dengan perubahan jumlah output yang diproduksi.Biaya Total Rata-Rata ( Average Total Cost = ATC ) / Biaya Rata-Rata ( Average Cost = AC ) adalah biaya total untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu dibagi dengan jumlah keluaran tersebut.AC = TC/Q atau AC = AFC + AVC, dimana Q adalah jumlah output. Biaya total rata-rata dapat dibagi menjadi dua, yaitu :Biaya Tetap Rata-Rata ( Average Fixed Cost = AFC ) AFC QBiaya Variabel Rata-Rata ( Average Variabel Cost = AVC ) TVCQBiaya Marjinal ( Marginal Cost = MC ) adalah biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan jika ia menambah jumlah outputnya sebanyak satu unit. Karena biaya tetap tidak berubah dengan keluaran, biaya tetap marjinal akan selalu nol. Karenanya biaya marjinal jelas adalah biaya variabel marjinal dan berubahnya biaya biaya tetap tidak akan mempengaruhi biaya marjinal.∆ TC MC =∆QTeori Jangka Panjang :Didalam jangka panjang tidak ada faktor produksi yang tetap, semua faktor produksi adalah variabel sehingga dalam jangka panjang besarnya kapasitas produksi bisa berubah-ubah. Dengan demikian akan terdapat beberapa alternative pemakaian kapasitas produksi untuk menghasilkan sejumlah output.Dalam analisis ekonomi “kapasitas produksi / plant size” digambarkan oleh kurva biaya total rata-rata (AC).Beberapa alternative pemakaian kapasitas produksi oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu .Untuk menghasilkan sejumlah output tertentu, haruslah dipilih “kapasitas produksi” yang paling efisien atau yang meminimumkan biaya produksi diantara beberapa alternative yang tersedia.Jika tingkat produksi yang diinginkan hanya sebesar100 unit maka kapasitas yang digunakan diantara kapasitas yang tersedia / yang ada, haruslah dipilih kapasitas 1 (AC1). Sebab jika yang digunakan untuk menghasilkan output sebesar 100 unit tersebut, adalah kapasitas 2 (AC2), maka beban biaya produksi yang harus ditanggug perusahaan adalah lebih tinggi. Jika yang dipilih kapasitas 1 maka biaya produksi untuk menghasilkan output sebanyak 100 unit adalah sebesar700, dan jika yang dipilih adalah kapasitas 2, maka biaya produksinya adalah sebesar 8200. Kapasitas 1 (AC1) adalah kapasitas yang paling efisien dan memerlukan biaya produksi yang minimum untuk volume produksi < 100 unit.Untuk volume produksi sebanyak 140 unit maka kapasitas 2 (AC2) adalah yang paling efisien karena beban biayanya adalah paling rendah, sedang untuk memproduksi output diatas 250 unit maka kapasitas 3 (AC3) lah yang harus digunakan oleh perusahaan.3.6 KURVA BIAYAKurva Biaya Total, Biaya Tetap, Biaya VariabelKurva TFC berbentuk horizontal, karena nilainya tidak berubah, berapapun jumlah output yang dihasilkan oleh perusahaan.Kurva TVC bermula dari titik 0 (origin) dan semakin lama semakin bertambah tinggi, hal ini karena :Waktu tidak ada produksi TVC = 0Semaikn besar volume produksi semakin besar nilai TVCKurva TC bermula dari pangkal TFC dan kalau ditarik garis tegak antara TVC dan TC, panjang garis tersebut adalah sama dengan jarak antara kurva TFC dengan sumbu diatas.Kurva Biaya Rata-RataKeterangan :Kurva AFC yang berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah karena ia menggambarkan makin besar jumlah output yang di produksi, makin kecil biaya tetap rata-rata (AFC)-nya. Tetapi kurva AFC tidak pernah menyentuh sumbu horizontal (asimptot). Artinya nilai AFC tidak pernah negatif.Kurva - kurva AVC, AC dan MC berbentuk huruf U hal ini mencerminkan bahwa kegiatan produksi dipengaruhi oleh “hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (Law of Diminishing Return)”, yaitu : pada waktu produksi masih sangat rendah, pertambahan sejumlah tertentu biaya produksi akan menyebabkan pertambahan yang besar terhadap jumlah produksi. Tetapi jika produksi sudah semakin banyak, sejumlah tertentu biaya produksi, akan mengakibatkan pertamabahan jumlah produksi yang semakin sedikitHubungan kurva MC dengan kurva AVC dan AC :Kurva – kurva AVC dan AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah dari masing-masing kurva tersebut. Hal ini dijelaskan sebagai berikut :Pada waktu nilai MC < AVC, maka nilai AVC menurun, dengan kata lain kalau kurva MC dibawah kurva AVC, maka kurva AVC sedang menurun.Pada waktu nilai MC > AVC, maka nilai AVC semakin besar, dengan kata lain jika kurva MC berada diatas kurva AVC, maka kurva AVC sedang menaik.Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa kurva AVC akan dipotong oleh kurva MC pada titik terendahnya. Begitu pula untuk kurva AC, juga dipotong oleh kurva MC pada titik terendahnya juga.Kurva Biaya Total Rata-Rata Jangka PanjangKurva biaya total rata-rata jangka panjang atau long run average cost (LRAC) adalah suatu kurva yang menunjukkan biaya rata-rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi, apabila perusahaan dapat selalu merubah kapasitas produksinya.Kurva LRAC dibentuk dari kurva AC yang tidak terhingga banyaknya. Kurva-kurva AC adalah banyak sekali, maka kurva LRAC adalah suatu kurva yang berupa garis lengkung atau berbentuk huruf U. Kurva LRAC merupakan kurva yang menyinggung kurva AC yang tak terhingga banyaknya tersebut, seperti gambar dibawah ini :Titik-titik singggung tersebut merupakan biaya produksi minimum untuk berbagai tingkat produksi yang ingin dicapai perusahaan dalam jangka panjang.Meskipun didalam menggambarkan kurva LRAC, kurva LRAC ini pada umumnya tidak menyinggung titik terendah dari kurva AC. Kurva LRAC hanya menyinggung titik terendah kurva AC yang paling rendah diantara kurva-kurva AC yang tak terhingga banyaknya itu.Untuk kurva-kurva AC yang terletak disebelah kiri (atas) kurva ACx, disinggung oleh kurva LRAC dititik kiri atas dari titik terendah kurva AC yang bersangkutan. Sedangkan untuk kurva-kurva AC yang terletak disebelah kanan kurva ACx, akan disinggung oleh kurva LRAC pada titik kanan atas dari titik terendah kurva AC yang bersangkutan.Sebab dalam jangka panjang titik terendah dari suatu AC tidak menggambarkan biaya produksi yang paling minimum, untuk menghasilkan sejumlah output tertentu. Karena masih terdapat kapasitas produksi (AC) yang lain yang dapat meminimumkan biaya produksi.Jadi LRAC tersebut menggambarkan biaya minimum perusahaan dalam jangka panjang. Kurva LRAC, sering disebut kurva amplop (envelope curve), karena biaya rata-rata jangka panjang itu mengamplopi kurva-kurva biaya jangka pendek yang dipilihnya.Jika kurva AC bentuknya seperti huruf U, karena dipengaruhi oleh hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang (Law of diminishing return). Tetapi kalau kurva LRAC yang bentuknya seperti huruf U yang melebar bagian atasnya, karena disebabkan oleh faktor –faktor yang disebut economies of scale (skala ekonomis) dan diseconomies of scale (skala tidak ekonomis).3.7 PERGESERAN KURVA BIAYAKurva biaya yang telah didapat hingga kini menunjukan bagaimana biaya berubah dengan keluaran, jika diketahui harga faktor yang konstan dan teknologi yang tetap. Perubahan pengetahuan dalam teknologi atau harga fator akan menyebabkan keseluruhan kelompok kurva biaya jangka pendek dan jangka panjang bergeser. Pengetahuan teknologi yang sudah ada jarang hilang, oleh sebab itu perubahan teknologi biasanya hanya bergerak dalam satu arah, menggeser kurva biaya ke bawah. Perubahan harga faktor produksi dapat berpengaruh dalam dua arah. Jika perusahaan harus membayar lebih mahal untuk faktor produksi yang digunakannya, maka biaya untuk memproduksi setiap tingkat keluaran akan naik, jika perusahaan membayar lebih murah, maka biaya akan turun. Meskipun harga faktor produksi biasanya berubah secara bertahap, namun ada kalanya harga itu berubah tiba-tiba dan drastis.3.8 MAKSIMALISASI LABAUntuk memaksimumkan laba, perusahaan harus memilih untuk memproduksi tingkat output dimana pendapatan marginal (pendapatan dari penjualan satu unit tambahan) sama dengan biaya marginal (biaya memproduksi satu unit tambahan).Jika perusahaan merupakan penerima harga, keputusan keluarannya tidak mempengaruhi harga outputnya, sehingga pendapatan marginal diketahui dari harga. Tetapi jika perusahaan menghadapi permintaan dengan kemiringan yang menurun untuk outputnnya, perusahaan dapat menjual lebih banyak dengan harga yang lebih rendah. Dalam kasus ini pendapatan marginal akan lebih kecil daripada harga dan bahkan dapat negatif.Pendapatan marginal dan elasisitas harga dari permintaan berkaitan dengan rumus : MR = P (1 + 1/eq,P), dimana P adalah harga pasar dari output perusahaan dan eq,P adalah elastisitas harga dari permintaan terhadap produknya.Sebuah perusahaan yang memaksimumkan laba memilih baik masukannya maupun keluarannya dengan tujuan tunggal untuk mencapai laba ekonomi maksimum. Yaitu perusahaan berusaha untuk menjadikan selisih antara pendapatan total dan biaya ekonomi total sebesar mungkin. Untuk memaksimumkan laba ekonomi, perusahaan harus memilih keluaran dimana pendapatan marginal sama dengan biaya marginal. Yaitu :dTR dTCMR = = = MCDq dqKurva Penawaran Jangka Pendek untuk perusahaan penerima harga.Dalam jangka pendek perusahaan penerima harga akan memproduksi tingkat output dimana SMC = P. Di P* misalnya perusahaan tersebut akan memproduksi q*. Kurva SMC juga memperlihatkan berapa yang diproduksi pada harga-harga lainnya. Tetapi untuk harga dibawah SAVC, perusahaan tersebut akan memilih untuk tidak memproduksi output sama sekali. Garis tebal dalam gambar ini mewakili kurva penawaran jangka pendek perusahaan ini.PASAR PERSAINGAN SEMPURNADunia persaingan sempurna adalah dunia penerimaan harga (price takers). Penerimaan harga adalah perusahaan yang egitu kecil dibandig dengan pasar secara keseluruhan sehingga ia tidak bisa mempengauhi harga pasar, dan hanya menerima harga sebagai harga yang sudah tertentu. Jika petani menjual produk yang homogen seperti gandum, mereka dapat menjualnya kepada sejumlah besar pembeli yang ingin membayar dengan harga pasar, misalnya $3 per gantang sebagaimana halnya sebagian besar rumah tangga yang harus menerima harga yang telah dietapkan oleh toko grosir atau gedung bioskop, begitu pula perusahaan harus menerima harga pasar gandum atau minyak mentah ataupun batubara yang mereka hasilkan.Jumlah output yang diproduksi perusahaan agar mencapai laba maksimal adalah pada saat MR=MC.Ekstrim pertama, perusahaan berada dalam pasar persaingan sempurna (perfect competition), dimana jumlah perusahaan begitu banyak dan kemampuan setiap perusahaan sangat kecil untuk mempengaruhi harga pasar. Ekstrim kedua adalah perusahaan hanya satu – satunya produsen (monopoli).Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna Homogenitas Produk (Homogeneous Product)Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen , Produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge)Para pelaku ekonomi Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi sempurna, tentang harga produk dan input yang dijual.Output Perusahaan Relatif Kecil (Small RelativelOutput)Output sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar , Perusahaan dalam industri (pasar) dianggap berproduksi efisien (biaya rata – rata terendah), kendati pun demikian jumlah output setiap perusahaan secara individu dianggap relative kecil dibanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industri.Perusahaan Menerima Harga Yang Ditentukan Pasar (Price Taker)Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar . Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar (price taker). Secara individu perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.Keleluasaan Masuk – Kelur Pasar (Free Entry and Exit) Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar . Dalam pasar persaingan sempurna factor produksi mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikelurkan untuk memindahkan factor produksi Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna Kekuatan Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksima (kemakmuran maksimal).
Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga.KelemahanKelemahan Dalam Hal KonsumsiKelemahan Dalam Pengembangan TeknologiKonflik Efisiensi - Keadilan4.
1 Kurva Permintaan Yang Dihadapi Firm Di Pasar Persaingan SempurnaKita dapat menjelaskan seorang pesaing sempurna penerimaan harga dengan meneliti cara pasar memandang suatu perusahaan yang kompetitif.
Gambar kurva dibawah ini memperlihatkan perbedaan antara permintaan industri (kurva DD) dan kurva permintaan yang dihadapi sebuah perusahaan kompetitif (kurva dd). Oleh karena sebuah industri kompetitif terdiri dari beberapa peusahaan yang yang relative kecil terhadap pasar secara keseluruhan,maka segmen kurva pemintaan perusahaan hanyalah merupakan semen kecil dari kurva industri . Secara grafis , porsi kurva permintaan dari perusahaan kompetitif begitu kecilnya, sehigga kurva permintaan perusahaan nampak seperti horizontal atau elastis tidak terhingga . gambar tersebut melihatkan bagaiman elastisitas permintaan lebih besar dibanding elastisitas permitaan seluruh pasar.Oleh karena perusahaan yang kompetitif tidak dapat mempegruhi harga maka hanya setiap unit yang terjual adalah edapatan tambahan yag akan diterima oleh perusahaan.sebagai contoh, pada harga pasar $40 per unit perusahaan kompetitif daat menjual semua yang ia inginkan pada $40. seandainya perusahaan memutuskan untuk menjual 100 unit dan bukan 100 unit, maka pendapatannya akan naik sebesar $40.Perusahaan harus bekaerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan mencapai keadaan yang paling optimal.
Tidak mengalami kerugian (not suffering loss) agar dapat mengaanti barang modal yang digunakan dalam produksi.Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk masuk – keluar karena laba nol (zero profit), yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama.
Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi pada saat SAC = LAC.Keseimbangan Jangka Pendek Dalam Kondisi ImpasKondisi impas terjadi bila biaya rata – rata sama dengan harga, dimana laba per unit sama dengan nol
PENETAPAN OUTPUT EQUILIRIUM PERUSAHAAN DI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Keseimbangan Jangka PendekAda dua syarat yang harus dipenuhi agar perusahaan berada dalam keseimbangan :Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi, paling tidak bila biaya variabel (VC) = penerimaan total (TR), atau AVC = PPerusahaan memproduksi saat MR = MC agar perusahaan memperoleh laba maksimum.
0 komentar:
Posting Komentar